 |
Petugas Observasi HIlal sedang mengamati Hilal di Pantai Kapuk - Lhoknga |
-Rukyatul Hilal yang dilakukan tim observasi hilal Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, berhasil melihat penampakan hilal atau bulan sabit yang muncul bersamaan dengan terbenamnya Matahari.
Rukyatul hilal yang dilakukan dengan menggunakan teleskop (teropong) manual dan teleskop (teropng) komputer, Sabtu, 28/6 sekitar pukul 17.25 WIB hingga menjelang pelaksanaan shalat magrib, di Balai Observasi Hilal Kemenag Aceh, tepatnya di pantai Pulau Kapuk, Lhok Nga, Aceh Besar.
Ustaz Syukra Wardi, dari Balai Observasi Hilal Kemenag Aceh, mengatakan, setelah mencoba untuk melihat penampakan hilal menggunakan alat teleskop (teropong) manual dan teleskop (teropng) komputer, al hasil terlihat dengan jelas.
"Awalnya penampakan bulan berada di 10 derajat calcius, lalu menjelang terbenamnya matahari bulan terlihat kecil atau sekitar 4 empat derajat calcius," ujar Ustaz Syukra Wardi, di dampingi Al Firdaus, tim Observasi Hilal dari Kemenag Aceh.
Dengan demikian, kata dia, awal ramadhan sudah dapat di pastikan berlangsung pada Minggu, 29/6.Pemerintah telah menetapkan awal Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada Ahad, 29 Juni 2014 dan keputusan itu diambil setelah seluruh organisasi kemasyarakatan Islam mengikuti sidang itsbat di gedung Kementerian Agama Jakarta, Jumat petang.
Sidang penentuan awal Ramadhan ini mendapat perhatian kalangan media massa karena sejak awal sudah ada perbedaan dengan Ormas Muhammadiyah yang menetapkan puasa jatuh pada 28 Juni 2014.
Atas perbedaan ini, Menag Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pemerintah memberi kebebasan bagi umat Islam yang menjalani puasa lebih cepat dari ketetapan hasil sidang itsbat.
"Pemerintah menetapkan awal Ramadhan pada 29 Juni 2014, Ahad (Minggu)," kata Lukman Hakim di depan sejumlah media massa yang memenuhi lobi kantor kementerian tersebut.
Pemerintah memberi kebebasan atas perbedaan tersebut karena menurut dia, hal tersebut menyangkut wilayah keyakinan. Pemerintah telah berupaya memberi arahan kapan seharusnya puasa tersebut dapat dilaksanakan oleh umat Islam dengan baik.
Sidang istbat, lanjut Lukman, diawali dengan sarasehan dengan mengetengahkan topik bagaimana menentukan titik temu untuk menetapkan awal Ramadhan.
Ia menjelaskan pula, sebelumnya pihak Kemenag juga menempatkan petugas di 63 titik petugas pemantau hilal. Namun tak satu pun petugas dari seluruh Indonesia itu melihat hilal dalam posisi satu derajat. Dari hasil itu, bulan Syaban diistikmalkan menjadi 30 hari.
No comments:
Post a Comment