Pengembara yang masih tertatih berjalan di bawah bayang fatamorgana

Mantari Bungsu ©

About

Blog ini merupakan catatan pribadi dan kutipan serta tulisan dari berbagai sumber yang penulis rasa layak untuk di publish dan semoga dapat menjadi salah satu bahan referensi dan bacaan yang sifatnya untuk konsumsi personal dan atau lembaga.
Berbagai tulisan terkait pendidikan, agama dan budaya menjadi fokus kami dalam menyajikan tulisan dihadapan netizer.
Berbagai kritikan dan saran serta pandangan dan apresiasi kami harapkan dari netizer yang sempat singgah di blog ini.
Terimakasih.

Resume

Employment

Abdi Negara

Education

IKIP Padang

Portfolio

masa 4

Amak, itulah panggilan manis si bayi pada ibunya, panggilan yang cukup tradisional di desa Lasi Tuo, tepatnya kampuang Subarang Ateh. Pada usia sekitar 3-4 tahun, masih segar diingatan ini, Amak sakit keras, beliau sering mengigau ditengah sakit yng diderita. tubuh amak terlihat begitu kurus kerontang, sakit yang mendera Amak cukup serius dan beliau derita dalam waktu yang cukup lama, hanya saja aku belum mampu menghitung waktu, saat itu. Pada awalnya, amak berobat ala kampung, dengan dukun atau tabib tentunya, namun sakit Amak tidak kunjung sembuh, malah sakit Amak semakin parah.
Akhirnya, pada suatu hari Amak digotong dengan kursi, dipandu melintasi pesawahan menuju jalan besar yang bisa dilewati mobil. Akhirnya Amak dinaikkan ke modbill dan dibawa ke rumah sakit. Masa perawatan di rumah sakit sudah tidak mampu aku ingat lagi, aku tau berikutnya Amak telah bersama kami lagi dalam kondisi sehat.
Category

No comments:

Popular Post

Comments

Videos

Formulir Kontak

♖Your Name :
✎Your Email *required
✉Your Message *required